- Detail
- Ditulis oleh Epochtimes
Bumbu dapur selain sebagai penyedap masakan juga bisa bermanfaat untuk obat sakit
Jika
kita bisa memanfaatkan secara pintar, bumbu masak yang sering kita
jumpai di dapur dapat memberikan efek kesehatan di luar dugaan kita.
1. Bawang
Bawang
mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, karotenoid, kalsium,
magnesium, besi dan sebagainya. Dapat merangsang saraf, meningkatkan
nafsu makan, merangsang sirkulasi darah dan meningkatkan pengeluaran
keringat.
Aroma tajam pedas bawang
memiliki efek bakterisida, mengonsumsi bawang mentah dapat melancarkan
pencernaan, sterilisasi (membasmi bakteri menghilangkan racun), mencegah
penyakit usus. Memiliki khasiat tertentu terhadap insomnia, gangguan
pencernaan, kekurangan vitamin C, luka lecur (kena uap panas/air
mendidih) dan luka bakar.
Bawang juga
memiliki khasiat anti-alergi, bagi yang alergi ikan, masukkan bawang
yang telah dibersihkan ke dalam perut ikan kemudian digoreng atau
dikukus. Bagi yang alergi dengan udang, anda bisa menumisnya bersama
bawang.
2. Jahe
Jahe
juga berkhasiat melawan penuaan, kandungan pedasnya dapat menghambat
terjadinya peroksidasi lipid, berkhasiat melawan penuaan. Radikal bebas
dalam tubuh merupakan faktor penuaan, jika radikal bebas terlalu aktif,
dapat menyebabkan penuaan dini, gingerol dalam jahe dapat secara efektif
mengontrol radikal bebas. Banyaknya kandungan ginger, gingerol dan
kadar lainnya dalam jahe, dapat menghambat sintesis prostaglandin,
mengurangi kandungan mucin dalam empedu, menjaga keseimbangan berbagai
zat dalam empedu.
Selain mengandung
zingerone, gingerol, juga mengandung protein, gula, karbohidrat, lemak
dan kaya akan zat besi dan sebagainya. Dapat digunakan untuk pilek,
sakit kepala, hidung tersumbat, muntah, perut dingin dan sebagainya.
Menurut
pengobatan Tiongkok, jahe bersifat hangat, berkhasiat mencegah rasa
mual, mengeluarkan dahak, membantu pencernaan, melancarkan sekresi
(mengeluarkan getah dan seabagainya), dapat mencegah hawa dingin dan
flu, muntah, batuk dan sebagainya. Jadi, ketika terserang flu, makan
beberapa iris jahe atau minum air rebusan jahe dapat meningkatkan
sirkulasi darah, sehingga tubuh berkeringat dan meringankan gejala flu.
3. Bawang Putih
Bawang
putih mengandung protein, lemak, gula, minyak esensial, vitamin,
mikronutrien dan kalsium, fosfor, zat besi dan mineral lainnya, selain
itu juga mengandung allicin dan sebagainya yang dapat menghilangkan
akumulasi lemak di dalam pembuluh darah, membantu menurunkan kolesterol
dan kadar triglyceride, memiliki khasiat tertentu terhadap pencegahan
aterosklerosis, hipertensi, penyakit jantung koroner, hiperlipidemia dan
penyakit kardiovaskular.
Bawang
putih tidak hanya dapat mengurangi plak aterosklerosis, mencegah
arteriosklerosis, juga memiliki khasiat pencegahan infark miokard.
Bawang putih juga dapat melarutkan stasis darah dalam tubuh, dapat
mencegah akumulasi zat berbahaya pada dinding pembuluh darah, mencegah
terjadinya trombosis.
4. Cabai
Cabai
mengandung protein, gula, asam organik, vitamin dan kalsium, fosfor,
zat besi, magnesium dan garam anorganik lainnya. Menurut pandangan
pengobatan Tiongkok, cabai berkhasiat mengusir dingin, memiliki khasiat
tertentu terhadap nyeri lambung dan gangguan nafsu makan, dapat
menghilangkan kelembaban perut, meredakan sakit.
Cabai
juga mengandung capsaicin, berkhasiat meningkatkan sekresi lambung,
menambah nafsu makan, membantu pencernaan, memiliki efek pengekangan
terhadap bakteri tertentu, misalnya bacillus subtilis dan sebagainya.
Penggunaan eksternal cabai berkhasiat memperbesar rongga pembuluh darah,
meningkatkan sirkulasi darah dan berkhasiat terhadap rematik maupun
sakit pinggang.
5. Kecap
Kecap
mengandung protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1,
vitamin B2, niasin, dan asam amino dan lain-lain. Asam amino yang
terkandung dalam kecap merupakan zat yang mutlak diperlukan bagi
pertumbuhan manusia. Kandungan enzim, ragi, bakteri asam laktat yang
bermanfaat bagi tubuh berkhasiat mempercepat penyerapan dan pencernaan.
Dengan
tambahan kecap secukupnya saat memasak dapat meningkatkan zat besi,
bermanfaat pada sistem hematopoietik. Kecap juga berkhasiat membasmi
bacillus typhi, staphylococcus aureus, shigella dysenteriae dan bakteri
patogen lainnya. Kecap mengandung lebih dari 300 jenis bahan aroma,
beberapa di antaranya memiliki efek anti-kanker.
6. Cuka
Cuka
mengandung asam asetat, air, karbohidrat, abu, tiamin, riboflavin,
niasin, dan asam amino. Selain sebagai bumbu penyedap masakan, cuka juga
berkhasiat mengekang sekaligus membunuh bakteri. Menurut pengobatan
Tiongkok, cuka berkhasiat menghentikan pendarahan, detoksifikasi dan
insektisida.
Cuka juga dapat
digunakan untuk menurunkan berat badan, karena mengandung asam amino
lebih, dapat mendorong dekomposisi lemak tubuh, sekaligus mempercepat
metabolisme karbohidrat, sehingga menurunkan berat badan.
Kacang
direndam dalam cuka, tujuh hari kemudian baru dimakan, cukup 10 butir
setiap pagi dan malam masing-masing satu kali. Konsumsi jangka panjang
dapat menurunkan tekanan darah, melembutkan pembuluh darah, menurunkan
kolesterol, membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Menggoreng kacang
atau kedelai dengan cuka juga berkhasiat menurunkan tekanan darah dan
lemak.
Setelah pencampuran cuka dan
gula batu melarut, 1 sendok makan setelah makan, memiliki khasiat
tertentu pada penyembuhkan dan pencegahan terhadap tekanan darah tinggi,
kolesterol tinggi, penyakit jantung koroner dan obesitas.
Mengonsumsi
cuka juga berkhasiat melawan penuaan. Kadar asam amino dalam cuka, bisa
secara efektif menghambat penuaan manusia dan mencegah penyakit manula,
mempercepat metabolism. (Secretchina/Jhoni/Yant)